Penerimaan Barang merupakan salah satu fitur dari Paper.id yang mana dapat mencatat Penerimaan barang ke dalam persediaan Anda. Membuat Penerimaan Barang di Paper.id cukup mudah karena dapat dibuat oleh Owner (pemilik) usaha ataupun Admin. Selain itu, hanya user yang berstatus Jet dan Rocket yang dapat membuat Penerimaan Barang.
Namun pembuatan Penerimaan Barang harus menggunakan Produk yang bertipe track stok = yes
Pembuatan Penerimaan Barang pada Paper.id dapat dilakukan dengan dua cara, yakni:
1. Membuat Penerimaan Barang dari Purchase Invoice
a. Menyalin dari Penerimaan Barang yang telah dibuat dari Purchase invoice:
- Pastikan Dashboard Stok > OFF terlebih dahulu sebelum membuat Invoice Pembelian. Caranya Lihat bisa di lihat artikel berikut Cara Penggunaan Fitur Dashboard Stok
- Setelah itu pilih Purchase invoice yang telah confirm.
- Kemudian, pilih menu Terima barang maka akan muncul Draft Penerimaan Barang atau barang telah terkirim.
- Jika Anda memilih Draft Penerimaan Barang, maka Anda akan diarahkan untuk memilih Lokasi tempat barang tersebut akan diterima.
- Setelah Anda memilih Lokasi, maka akan muncul tampilan Draft Penerimaan Barang.
-
Akan ada 3 pilihan di bagian atas Surat Penerimaan Barang yaitu Konfirmasi Stock Dokumen, Ubah dan Unduh. Jika Anda memilih Konfirmasi Stock Dokumen, hal tersebut akan mengubah status Penerimaan Barang dari Draft menjadi Posted. Jika Anda memilih Ubah, Anda akan diarahkan untuk mengubah Penerimaan Barang jika ada kesalahan penginputan. Jika Anda memilih Unduh, maka Anda diarahkan untuk mendownload Surat Penerimaan Barang.
Namun jika Anda memilih barang telah diterima, maka akan membuatkan Penerimaan Barang dengan status Posted.
2. Buat langsung dari menu Penerimaan Barang
a. Klik menu Penjualan > Penerimaan Barang > Buat Penerimaan Barang
b. Setelah memilih Buat Penerimaan Barang, maka akan muncul tampilan seperti berikut.
c. Mengisi kolom Pengirim dengan nama Supplier dari Penerimaan Barang.
d. Mengisi kolom Tanggal transaksi sebagai tanda kapan Penerimaan Barang dibuat untuk pelanggan. Format telah tersedia jadi Anda dapat mengisinya dengan mudah.
e. No. Penerimaan Barang berguna juga sebagai Nomor urut dari surat jalan tersebut, Anda dapat menggunakan berbagai format yang sesuai untuk kebutuhan bisnis Anda. Setelah Anda menyesuaikan format dan membuat Penerimaan Barang, No. Penerimaan Barang akan naik secara otomatis ke nomor yang belum di gunakan
f. Mengisi kolom Diterima Di dengan lokasi tempat barang tersebut akan diterima.
g. Jika Ada Dokumen tambahan untuk Penerimaan Barang tersebut, Anda juga bisa menambahkannya pada kolom Dokumen Referensi.
h. Jika ada catatan yang ingin ditambahkan kepada pelanggan, Anda bisa tulis langsung di dalam kolom Description.
i. Mengisi kolom produk yang akan Anda terima dari supplier, mulai dari nama produk, deskripsi, jumlah produk dan satuan unit.
j. Klik Add Line jika ada produk lain yang ingin ditambahkan ke Penerimaan Barang.
k. Setelah Anda melengkapi semua baris yang wajib diisi, Anda dapat menyimpan Penerimaan Barang tersebut dengan dua cara, yaitu Simpan draft atau Simpan dan Proses.
Apa perbedaan di antara Simpan draft dengan Simpan and Proses?
- Simpan draft mengarahkan Penerimaan Barang untuk tidak membuat Ayat Jurnal pada accounting. Save draft bisa digunakan ketika produk Anda akan dikirimkan . Namun Anda dapat membuat dokumen ini menjadi Confirm dengan cara lihat dokumen > klik tombol konfirmasi. Dokumen ini akan berubah menjadi Posted
- simpan and Proses akan langsung membuat Ayat Jurnal untuk Penerimaan Barang dan akan mengupdate stok FIFO. Simpan and Proses bisa digunakan ketika Anda sudah menerima barang tersebut
Jika Anda membuat kesalahan dalam mencatat Penerimaan barang, Anda juga bisa mengubah atau menghapus dengan mudah. Namun Anda hanya dapat mengubah Penerimaan Barang yang masih berstatus Draft. Sedangkan Penerimaan Barang yang sudah berstatus Posted tidak dapat diubah. Caranya adalah dengan memilih surat penerimaan barang yang ingin diubah atau hapus kemudian klik Tindakan > Ubah atau Tindakan > Hapus
Implikasi
Untuk Penerimaan barang yang di buat dengan cara kedua, tidak akan menambahkan value/nilai produk tersebut pada stok FIFO dan Persediaan. Karena tidak ada input value/nilai untuk penerimaan barang tersebut. Untuk memasukan value/nilai, Anda harus menggunakan cara pertama agar ada input untuk value/nilai dari produk tersebut.
Jika value/nilai kosong pada produk, akan berdampak pada Persediaan Anda, karena akan tercatat kosong, dan ketika Anda membuat penjualan untuk produk yang nilainya kosong, akan berdampak ke HPP menjadi tidak bertambah karena value/nilai dari produk tersebut kosong
What’s Next?
Related Articles
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.